Review Buku : Psikologi Pernikahan

Judul: Psikologi Pernikahan “Menyelami Rahasia Pernikahan”

Penulis: Muhammad Iqbal, Ph.D

Penerbit: Gema Insani Press (GIP)

Menciptakan bangsa yang sejahtera dan kuat harus dimulai dari membangun pijakan atau landasan yang kuat pula. Kekuatan suatu bangsa ditunjukkan dengan kuatnya suatu masyarakat, di mana setiap masyarakat mempunya kekuatan / ketahanan keluarga.

Keluarga merupakan pijakan dasar untuk membangun suatumasyarakat yang berdaya, karena keluarga merupakan suatu institusi dasar pengokoh suatu bangsa.

Membaca buku ini akan membuat kita merunut kembali visi misi pernikahan kita dan bisa saja merombak cara atau pola pengasuhan kita dalam keluarga. Secara gamblang dan disertai dengan berbagai pendapat ahli di bidangnya, buku ini memaparkan makna penting sebuah pernikahan ditinjau dari sisi psikologi. Di sini juga menggarisbawahi bahwa penting untuk melakukan pendidikan pranikah sebelum melangsungkan pernikahan, dan seperti yang kita ketahui sekarang ini banyak sekali bermunculan seminar maupun pendidikan pranikah, karena memang sebagian besar masyarakat (terutama masyarakat muda), sudah teredukasi bahwa pendidikan pra nikah bisa menjadi modal awal dalam menjalani pernikahan kelak di kemudian hari.

Di dalam pernikahan tentu saja pasti konflik itu akan senantiasa hadir. Seperti sebuah masakan jika tidak berbumbu apalah rasa. Tetapi di dalam pernikahan sebuah konflik yang bisa diselesaikan dengan baik akan menjadi bumbu penyedap yang seyogianya menjadi penguat anggota keluarga. Di buku ini kita disuguhkan berbagai macam konflik yang kebanyakan terjadi di sebuah keluarga. Ada konflik antar pasangan, konflik dengan orang tua mertua, bahkan konflik dengan anak. Ada berbagai kasus yang disuguhkan di sini sehingga kita bisa mengambil ibrah dan berkaca pada keluarga kita agar jangan sampai kasus-kasus negatif tersebut terjadi di keluarga kita. Jikalaupun sedang terjadi, maka kita bisa segera mencari solusi terbaiknya.

Perkembangan teknologi juga mempengaruhi kualitas suatu pernikahan. Apakah teknologi yang sedang berkembang sekarang menjadi alat sebuah keluarga dalam menguatkana bonding dan kapasitas diri masing-masing anggota, atau apakah hanya menjadi alat retaknya suatu hubungan dan keharmonisan keluarga.

Salah satu bahasan yang sangat menarik bagi saya adalah mengenai peran ayah dalam pendidikan anak-anak, karena sebagian masyarakat masih meyakini bahwa mengasuh dan mendidik anak adalah tugas seorang ibu saja. Di buku ini digarisbawahi bahwa ayah bukan hanya seorang kepala keluarga, melainkan juga sosok yang sangat penting dalam proses perkembangan anak. Keterlibatan seorang ayah dalam berinteraksi dengan anak-anak membuat anak-anak akan tumbuh dengan percaya diri, membangunkan karakter anak, membuat rasa tanggungjawab mereka tumbuh serta dapat mendorong tumbuhnya jiwa sosial dalam pergaulan.

Di akhir bahasan buku ini kita disuguhkan alat kepuasan terhadap pasangan, di mana ini merupakan alat ukur atau Couples Statisfaction index (CSI) yang terdiri atas 32 item pertanyaan yang bertujuan untuk mengukur kepuasan seseorang dalam hubungannya.

Review Buku : Membacakan Nyaring

Judul: Membacakan Nyaring

Penulis: Roosie Setiawan

Penerbit: Penerbit Noura

Membacakan Nyaring… Sekilas melihat judul buku ini saya merasa langsung klik, tertarik dan ingin mengetahui konten di dalamnya. Sejak bang Kemi masih bayi, aku dan paksu senantiasa membacakan secara nyaring kepada Kemi dengan keyakinan, bahwa telinga dan otaknya sudah saling tersambung satu sama lain walau Kemi belum bisa mengucapkan. Berdasar kepada keyakinan tersebut kami senantiasa rutin membacakan kepada Kemi secara nyaring walau di awal-awal terkadang Kemi tidak memperhatikan.

Beberapa waktu kemudian dengan agenda rutin kami membacakan nyaring, kami tau bahwa itu namanya ‘read aloud’. Yup, hanya sekedar tau dan sekilas mencari tau apa itu read aloud.

Memiliki buku Membacakan Nyaring dari mbak Rossie menambah wawasan dan ilmu kami mengenai betapa pentingnya membacakan kepada anak-anak sejak dini (baca: membacakan bukan diajarin baca). Buku ini mengupas tuntas segala manfaat membacakan kepada ananda sejak usia 0 tahun bahkan sejak dalam kandungan. Secara gamblang di sini juga dijelaskan tahap perkembangan ananda yang dimulai sejak 0 bulan hingga 2 tahun, dimulai dengan tahap mendengar berlanjut pada tahap mengamati, bergumam, berceloteh, membuat kata hingga akhirnya memasuki tahap mengucapkan kalimat.

Buku ini juga memberikan alternatif kegiatan apa saja yang bisa dilakukan ayah bunda dalam menstimulus ananda sesuai usianya serta contoh media yang bisa dipakai sejak usia 0 hingga 24 bulan..

Senang sekali rasanya saya bisa memiliki dan membaca kontennya, karena saya seorang ibu dengan ananda usia18 bulan yang tentunya membutuhkan sedikit banyaknya contoh dan pengalaman dari orang-orang hebat yang sudah membuktikan… 🙂

img_20190122_161307